Tes Disfungsi Ereksi, Apa Saja yang Harus Dicek?

Daftar Isi [Tampilkan]
Jangan lupa membaca artikel tentang bisnis di > Informasi bisnis terbaik 2020.

doktersehat cek disfungsi ereksi

DokterSehat.Com – Disfungsi ereksi atau impotensi adalah salah satu kata atau frasa yang sangat menakutkan bagi pria. Bagaimana tidak, kalau mereka sampai terkena gangguan ini, kehidupan seksual akan hancur. Bahkan, kemungkinan mendapatkan keturunan dengan cepat semakin menurun.

Penyakit yang menyebabkan pria tidak bisa ereksi dengan sempurna atau tidak bisa mempertahankannya ini terjadi karena banyak hal. Kalau Anda ingin tahu apakah penis berisiko terkena impotensi atau tidak, coba lakukan pengecekan. Cara ini bisa dilakukan secara langsung atau dengan bantuan paramedis. Berikut beberapa hal yang harus dicek pria.

  1. Pengecekan fisik

Tahap pertama untuk mengetahui ada atau tidaknya gangguan ereksi bisa dilihat dari kondisi fisik secara menyeluruh. Salah satu tanda penurunan ereksi terlihat dari pertumbuhan dada yang tidak normal pada pria. Kondisi ini dinamai gynecomastia dan disebabkan oleh naiknya volume estrogen di tubuh pria.

Selanjutnya perhatikan perilaku dari ereksi penis. Kalau ereksi bertahan lama dan tidak mudah kendur meski Anda tidak terus-terusan memberi stimulus, berari kondisi impotensi tidak ada. Namun, kalau selisih beberapa menit saja sudah mengalami penurunan ereksi, Anda sudah wajib waspada karena hal itu bisa jadi tanda disfungsi ereksi.

  1. Kesehatan mental

Kesehatan mental bisa terlihat kalau Anda melakukan pemeriksaan ke dokter. Biasanya dokter akan bertanya apakah ada tekanan dalam kehidupan sehari semisal masalah pekerjaan atau masalah lainnya. Terkanan yang kuat biasanya menyebabkan pria tidak bisa konsentrasi sehingga ereksi selalu gagal dilakukan.

Beberapa pria juga sering mengalami takut saat akan berhubungan seks. Rasa takut dan cemas ini bisa terjadi karena banyak hal. Misal saat masih kecil pria pernah mengalami kekerasan seksual sehingga menjalani keintiman dengan pasangan membuat mereka sedikit tidak nyaman.

  1. Pengecekan urine dan darah

Impotensi yang dialami oleh pria bisa disebabkan oleh penyakit yang cukup kronis. Salah satu penyakit itu adalah diabetes. Pria yang terkena diabetes akan mengalami banyak kerusakan pada pembuluh darah dan juga saraf. Kerusakan ini membuat penis susah mengalami ereksi dengan sempurna.

Untuk mengetahui ada atau tidaknya diabetes atau pra-diabetes, biasanya pengecekan darah atau urine dilakukan. Selanjutnya penyakit ginjal dan juga jantung juga bisa menyebabkan susahnya pria mendapatkan ereksi. Dengan pengecekan ini, pria bisa tahu dengan detail sehingga pencegahan atau pengobatan bisa berjalan dengan lancar.

  1. Pengetesan ereksi yang terjadi saat tidur

Pengecekan selanjutnya untuk mengetahui ada atau tidaknya gangguan ereksi adalah ereksi saat tidur. Pria yang normal dan sehat biasanya mengalami ereksi sebanyak 3-5 kali dengan durasi lebih dari 15 menit setiap sesinya. Kalau pria susah ereksi saat bangun dan mudah saat tidur, berarti ada masalah dengan psikologi atau mentalnya.

Pria yang sedang tidur mungkin tidak akan tahu berapa kali mereka ereksi selama 6-8 jam. Oleh karena itu, dokter akan memasangkan alat seperti cincin di sekitar penis. Saat terjadi ereksi, alat akan merekamnya sehingga frekuensinya bisa tercatat dengan jelas.

  1. Pemindaian dengan ultrasonik

Pengecekan luar atau dengan pengamatan kadang tidak berjalan dengan sempurna. Oleh karena itu, pria harus melakukan pemindaian dengan alat berkomponen sinar ultrasonik. Dengan pemindaian ini akan terlihat dengan jelas bagian dalam dari penis. Kalau ada masalah akan terlihat sehingga dokter bisa melakukan pemeriksaan yang lebih detail lagi.

Inilah lima hal tentang pemeriksaan ereksi yang bisa dilakukan oleh pria. Mari coba amati kondisi penis saat bercinta. Kalau ada gangguan meski kecil, segera cari tahu penyebabnya agar bisa segera ditangani.



Selain sebagai media informasi kesehatan, kami juga berbagi artikel terkait bisnis.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel