Mengenal Berbagai Jenis Alat Kontrasepsi

Daftar Isi [Tampilkan]
Jangan lupa membaca artikel tentang bisnis di > Informasi bisnis terbaik 2020.

Doktersehat-alat-kontrasepsi

DokterSehat.Com – Kontrasepsi adalah suatu upaya untuk mencegah terjadinya kehamilan setelah adanya hubungan seksual antara pria dan wanita. Kontrasepsi diperlukan dalam merencanakan, mengatur, dan menunda kehamilan.

Seperti yang diketahui, terdapat 4 ‘terlalu’ yang diperkenalkan oleh Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN): (1) terlalu muda; (2) terlalu tua; (3) terlalu banyak; dan (4) jarak terlalu dekat, berisiko terhadap kehamilan maupun kesehatan fisik serta sosial janin di kemudian hari.

Beberapa alat kontrasepsi juga bermanfaat untuk mencegah terjadinya penularan infeksi menular seksual. Kontrasepsi dapat dilakukan dengan metode alamiah maupun dengan alat. Metode alamiah yang paling sering digunakan adalah kalender atau pantang berkala.

Caranya dengan menghindari hubungan seksual pada masa ovulasi, kira-kira 14 hari setelah hari pertama menstruasi.

baca juga: 7 Kesalahan Saat Menggunakan Kontrasepsi yang Sebabkan Kehamilan

Sedangkan metode yang paling mudah adalah dengan melakukan koitus interuptus, yaitu mengeluarkan penis dari vagina saat akan ejakulasi sehingga ejakulasi terjadi di luar vagina.

Contoh lain dari metode kontrasepsi alamiah adalah ovulation billing dan pengukuran suhu basal. Cara kerja keduanya didasarkan pada perubahan fisiologis tubuh wanita saat keadaan ovulasi.

Ovulation billing dilakukan dengan cara menilai konsistensi cairan keputihan pada masa ovulasi. Ovulasi ditandai dengan cairan yang encer, jernih, dan licin seperti putih telur. Pengukuran suhu basal merupakan pengukuran suhu tubuh saat bangun tidur sebelum melakukan aktivitas apapun, saat ovulasi biasanya suhu tubuh akan naik sekitar 0,2oC selama tiga hari berturut-turut.

Keuntungan dari metode alamiah ini adalah murah dan tidak adanya efek samping yang perlu dikhawatirkan. Namun, kekurangannya adalah risiko kegagalan cukup tinggi bila tidak dilakukan secara tertib dan tidak menutup kemungkinan terjadinya infeksi menular seksual.

Metode kontrasepsi dengan alat, dibagi menjadi dua menurut cara kerjanya, yaitu hormonal dan non hormonal. Kontrasepsi hormonal dapat menggunakan alat seperti pil, suntik, implan, maupun AKDR yang mengandung hormon. Sedangkan kontrasepsi non hormonal yang paling sering dipakai antara lain kondom, AKDR, dan Kontap.

Kontrasepsi hormonal dibagi lagi menurut jenis hormon yang digunakan, yaitu kombinasi estrogen dan progestin atau progestin saja. Kontrasepsi hormonal kombinasi tersedia dalam bentuk pil dan suntik satu bulan.

Secara umum, cara kerjanya adalah dengan menekan terjadinya ovulasi, mencegah implantasi sel telur yang sudah dibuahi pada rahim, mengentalkan lendir serviks, dan mengganggu pergerakan silia tuba.

Berikut adalah macam macam alat kontrasepsi yang harus Anda tahu, antara lain:

  1. Pil

Alat kontrasepsi ini berjumlah 28 butir dan harus diminum 1 tablet setiap harinya dalam waktu yang sama. Bila lupa minum 1 pil, segera minum 2 pil ketika ingat. Bila lupa minum 2 pil atau lebih, segera minum 2 pil perhari hingga sesuai dengan jadwal.

Selama rentang tersebut dianjurkan untuk menunda hubungan hingga paket pil habis atau menggunakan kondom saat berhubungan.

Kelebihan

  • Efektivitas cukup tinggi.
  • Siklus haid relatif lebih teratur dan nyeri haid berkurang.
  • Tidak mengganggu hubungan seksual.
  • Kesuburan cepat kembali saat konsumsi obat dihentikan.

Kekurangan

  • Harganya cukup mahal.
  • Tidak boleh digunakan oleh ibu menyusui karena mengurangi produksi ASI
  • Dapat meningkatkan tekanan darah, sehingga tidak dianjurkan pada wanita berusia di atas 35 tahun, dengan tekanan darah tinggi, riwayat stroke, dan riwayat penyakit jantung.
  1. Suntikan kombinasi

Alat kontrasepsi lain yang bisa Anda coba adalah suntikan. Suntikan pertama diberikan antara hari ke-1 hingga ke-7 siklus haid. Suntikan berikutnya diberikan dengan jarak waktu 4 minggu dari suntikan pertama dan seterusnya. Suntikan diberikan secara intramuskular.

Kelebihan

  • Sangat efektif.
  • Tidak mengganggu hubungan seksual.
  • Efek jangka menengah.

Kekurangan

  • Perubahan pola haid.
  • Mual, sakit kepala, nyeri payudara.
  • Harus kembali ke layanan kesehatan setiap jadwal penyuntikan.
  • Kembalinya kesuburan setelah penghentian dapat terlambat.
  • Tidak dapat digunakan oleh wanita menyusui, di atas 35 tahun, dengan tekanan darah tinggi, riwayat stroke, dan riwayat penyakit jantung
  1. Pil progestin (minipil)

Terdapat 2 macam kemasan berisi 35 pil levonogestrel atau noretindron dan 28 pil desogestrel. Cara penggunaan hampir sama dengan pil kombinasi, namun dengan aturan yang lebih ketat.

Alat kontrasepsi ini harus diminum setiap hari pada jam yang sama. Bila terlambat minum pil lebih dari 3 jam, segera minum, dan menggunakan kontrasepsi kondom bila ingin berhubungan seksual. Bila lupa minum 1-2 pil, minum segera saat ingat dan gunakan kondom hingga akhir bulan.

Kelebihan

  • Sangat efektif bila dikonsumsi dengan benar.
  • Tidak mengganggu produksi ASI.
  • Tidak mengganggu hubungan seksual.
  • Kesuburan cepat kembali.

Kekurangan

  • Gangguan haid.
  • Pil harus diminum secara teratur atau risiko kegagalan menjadi besar.
  1. Suntikan progestin

Terdapat dua jenis suntikan progestin, yaitu DMPA (depo medroksiprogesteron asetat) dan NE (noretisteron enantat). Sama seperti suntikan kombinasi, suntikan progestin pertama diberikan pada hari ke 1-7 haid.

Suntikan DMPA diberikan tiap 3 bulan atau 90 hari, sedangkan suntikan NE diberikan tiap 2 bulan atau 8 minggu dilanjutkan tiap 12 minggu mulai suntikan kelima.

Kelebihan

  • Efektivitas tinggi.
  • Efek jangka menengah.
  • Tidak mengganggu hubungan seksual.
  • Tidak berpengaruh terhadap penyakit jantung dan pembekuan darah.
  • Tidak berpengaruh terhadap produksi ASI.

Kekurangan

  • Gangguan haid (siklus tidak teratur, menoragia, spotting/flek).
  • Harus kembali ke layanan kesehatan saat jadwal penyuntikan.
  • Meningkatnya berat badan.
  • Kesuburan dapat kembali kurang lebih 4 bulan setelah penghentian.
  1. Implan

Terdapat tiga jenis implan, yaitu norplan (6 batang) dengan lama kerja 5 tahun, implanon (1 batang) dengan lama kerja 3 tahun, dan indoplan atau jadena (2 batang) dengan lama kerja 3 tahun.

Pemasangan implan dilakukan di layanan kesehatan dengan bantuan bidan atau dokter. Pemasangan ini dilakukan pada antara hari 2-7 siklus haid.

Kelebihan

  • Sangat efektif.
  • Efek jangka panjang.
  • Kesuburan dapat kembali setelah dicabut.
  • Tidak mengganggu hubungan seksual.
  • Tidak mengganggu produksi ASI.

Kekurangan

  • Gangguan haid.
  • Mual, muntah, nyeri kepala.
  • Pemberhentian penggunaan harus dilakukan cabut implan di layanan kesehatan.
  1. Kontrasepsi darurat

Merupakan suatu jenis alat kontrasepsi yang digunakan sesudah hubungan seksual dan sebelum terjadinya implantasi sel telur yang dibuahi pada rahim. Alat kontrasepsi ini digunakan pada keadaan:

  • Kesalahan pemakaian alat kontrasepsi: kondom bocor atau lepas, diafragma sobek, salah hitung masa subur, lepasnya AKDR, lupa minum pil KB >2 hari, terlambat suntik KB 1 bulan >1 minggu, terlambat suntik KB 3 bulan >2 minggu
  • Perempuan korban perkosaan kurang dari 72 jam.

Alat kontrasepsi darurat dapat berupa AKDR maupun pil baik kombinasi maupun satu jenis hormon. Alat kontrasepsi non hormonal atau yang biasa disebut alat kontrasepsi mekanik yang paling sering digunakan di Indonesia adalah kondom dan AKDR. Selain itu, masih banyak jenis lainnya.

  1. Kondom

Alat kontrasepsi ini merupakan sarung berbahan lateks atau non lateks yang dipasang pada penis selama hubungan seksual. Manfaat lain dari kondom, selain mencegah kehamilan juga dapat mencegah infeksi menular seksual karena menghalangi kontak langsung penis dengan vagina.

Cara kerjanya adalah dengan menghalangi pertemuan sperma dan ovum dengan mengumpulkan cairan ejakulasi di ujung sarung.

Kelebihan

  • Cukup efektif bila digunakan secara rutin.
  • Mencegah infeksi menular seksual.
  • Tidak mengganggu produksi ASI.
  • Tidak memiliki efek sistemik.
  • Murah dan mudah didapat.

Kekurangan

  • Kadang menimbulkan rasa tidak nyaman selama hubungan seksual.
  1. AKDR

Alat Kontrasepsi Dalam Rahim merupakan alat yang dipasang dalam rahim untuk mencegah terjadinya kehamilan. Cara kerjanya adalah dengan mengganggu pertemuan sperma dan ovum dengan mengubah kekentalan cairan di rahim dan tuba falopi sehingga mengganggu pergerakan sperma dan mencegah implantasi sel telur yang dibuahi.

Kelebihan

  • Efektivitas tinggi hingga 99%.
  • Efektif segera setelah pemasangan.
  • Tahan lama (5 tahun).
  • Tidak ada efek samping hormonal dan tidak mengganggu produksi ASI.
  • Tidak memengaruhi hubungan seksual.

Kekurangan

  • Siklus haid tidak teratur.
  • Haid lama dan banyak.
  • Spotting/ flek.
  • Nyeri haid.

Penggunaan alat kontrasepsi jenis ini pelu dikonsultasikan dengan dokter karena terdapat beberapa kontraindikasi pada keadaan-keadaan kesehatan tertentu.

baca juga: Mengenal Kontrasepsi Darurat, Manfaat, dan Efek Sampingnya pada Wanita

  1. Kontap

Kontrasepsi mantap atau sterilisasi merupakan bentuk kontrasepsi permanen. Pada pria prosedur ini disebut vasektomi, sedangkan pada wanita adalah tubektomi. Pada dasarnya tindakan keduanya sama, yaitu dengan menyumbat saluran reproduksi baik dengan memotong dan mengikat maupun memasang cincin.

Kelebihan

  • Sangat efektif.
  • Tidak ada perubahan fungsi seksual.
  • Cocok untuk ibu yang bila terjadi kehamilan akan membahayakan nyawanya.

Kekurangan

  • Walaupun kini dapat dilakukan rekanalisasi, namun perlu diperhatikan sifatnya yang permanen.


Selain sebagai media informasi kesehatan, kami juga berbagi artikel terkait bisnis.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel